BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam
adalah senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain
yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom
karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana adalah
hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama minyak bumi
dan gas alam.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan
karbon. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O)
dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon
akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida
(CO).
Sampai saat ini
terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Hal ini tidak dipungkiri,
karena atom karbon yang memiliki sifat - sifat khusus. Sifat senyawa -senyawa
hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom
karbon.oleh karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang
begitu banyak, para ahli melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan
strukturnya,dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon dalam molekulnya.
Dalam kehidupan
sehari-hari hampir semua yang kita gunakan atau kenakan dalam menjalankan
aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon. Seperti pakaian, alat
masak, alat tulis tempat pensil, dan sebagainya. Begitu banyak manfaat yang
diberikan oleh produk - produk dari hidrokarbon, namun masih ada beberapa orang
yang belum mengetahui produk – produk yang dihasilkan dari hidrokarbon.
B.
Rumusan
Masalah
1)
Apakah
senyawa hidrokarbon itu?
2)
Bagaimana
karateristik dan klasifikasi hidrokarbon?
3)
Apa itu
Alkana, Alkena dan Alkuna ?
4)
Apa manfaat
dari senyawa hidrokarbon ?
C. Manfaat
Dengan
pembuatan makalah ini diharapkan dapat
memberikan tambahan wawasan mengenai seluk beluk senyawa hirokarbon bagi
kalangan pelajar maupun kalangan umum. Sehingga kita dapat mengetahui lebih
dalam mengenai penggolongan senyawa hidrokarbon dan pemanfaatannya dalam
kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Senyawa hidrokarbon
Hidrokarbon
adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon ( C ) dan hidrogen ( H ). Seluruh
hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan
rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon
alifatik.
Senyawa
hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran
sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbondioksida
(CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap
air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama
senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat dideteksi
dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi berwarna merah muda
dengan adanya air. Sedangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi dengan
menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2
(g) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)
Senyawa
karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa
organik)
oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat menjadi urea di
laboratorium.
Karbon organic
|
Karbon
anorganik
|
Di
dalam strukturnya terdapat rantai atom karbon.
|
Di
dalam strukturnya tidak terdapat rantai atom karbon.
|
Struktur
molekulnya dari yang sederhana sampai yang besar dan kompleks
|
Struktur
molekulnya sederhana
|
Mempunyai isomer
|
Tidak
mempunyai isomer
|
Mempunyai ikatan kovalen
|
Mempunyai
ikatan ion
|
Titik didih/leleh rendah
|
Titik
didih/leleh tinggi
|
Umumnya
tidak mudah larut dalam air
|
Mudah
larut dalam air
|
Kurang
stabil terhadap pemanasan
|
Lebih
stabil terhadap pemanasan
|
Reaksi
umumnya berlangsung lambat
|
Reaksi berlangsung lebih cepat
|
KEKHASAN ATOM KARBON
Atom
karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan di
samping. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen
melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon
dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul
metana (CH4). Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat
juga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal
maupun rangkap dua dan tiga, seperti pada etana, etena dan etuna (lihat
pelajaran Tata Nama Senyawa Organik).
Kecenderungan
atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya
senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik).
Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon. Jika satu atom hidrogen
pada metana (CH4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk etana (CH3–CH3).
Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk
propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai
atau siklik.
B. Penggolongan
Senyawa Hidrokarbon
Berdasarkan jumlah atom karbon yang
diikat oleh atom karbon lainnya
a.
Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang lain.
b.
Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C yang lain.
c.
Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang lain.
d.
Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C yang lain.
keterangan:
nomor
(1) : atom C primer
nomor
(2) : atom C sekunder
nomor
(3) : atom C tersier
nomor
(4) : atom C kuartener
Berdasarkan kerangkanya
a.
Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang
memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan Senyawa hidrokarbon rantai terbuka
(alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon terbuka,
baik lurus, bercabang, berikatan tunggal atau berikatan rangkap 2 atau rangkap
3.
b.
Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon yang
memiliki rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
-
Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai
tertutup
yang mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat
ditulis.
-
Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan
rantai
tertutup yang membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan
rangkap
dan tunggal yang bergantian. atau dapat ditulis.
Hidrokarbon
berdasarkan klasifikasi tatanama organik terbagi atas :
1. Alkana
Alkana adalah hidrokarbon jenuh
yang memiliki struktur paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri
dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon
tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan
komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus
maupun bercabang. Hidrokarbon dengan rumus
molekul sama
tapi rumus strukturnya berbeda
dinamakan isomer struktur.
a. Sifat Fisis Alkana
Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud
gas; pentena sampai heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan oktadekana
(C18H38) dan seterusnya berwujud padat. Alkana tidak larut dalam air. Pelarut
yang baik untuk alkana yaitu benzena, karbontetraklorida, dan alkana lainnya.
Semakin banyak atom C yang dikandungnya (semakin besar nilai
Mr), maka:
a.
titik didih dan titik
lelehnya semakin tinggi (alkana yang tidak bercabang titik didihnya lebih
tinggi; makin banyak cabang, titik didihnya semakin rendah).
b.
kerapatannya makin
besar
c.
viskositas alkana
makin naik.
d.
volatilitas alkana
makin berkurang
b
b.
Sifat
Kimia Alkana
Pada dasarnya, reaksi kimia
melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan kimia zat-zat dalam reaksi. Untuk
alkana ada dua hal yang menentukan sifat kimianya, yaitu:
· Alkana memiliki 2 jenis
ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H tergolong kuat
karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi masingmasing
sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi tersebut dapat
diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji di atas.
· Alkana memiliki ikatan
C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non polar karena beda
keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang menyebabkan alkana dapat bereaksi
dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, alkana sulit
bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti asam kuat , basa kuat dan oksidator
permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas
merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana akan dibahas di sini, yakni:
pembakaran alkana, perengkahan (craking)/eliminasi alkana, dan reaksi
substitusi alkana oleh halogen.
1. Pembakaran Alkana
2. Perengkahan ( Reaksi Eliminasi ) Alkana
3. Reaksi Substitusi Alkana oleh Halogen
Deret
Homolog Alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan
rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku
berturutannya mempunyai beda CH2atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka
tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
No.
|
Rumus
|
Nama
|
1.
|
CH4
|
Metana
|
2.
|
C2H6
|
Etana
|
3.
|
C3H8
|
Propana
|
4.
|
C4H10
|
Butana
|
5.
|
C5H12
|
Pentana
|
6.
|
C6H14
|
Heksana
|
7.
|
C7H16
|
Heptana
|
8.
|
C8H18
|
Oktana
|
9.
|
C9H20
|
Nonana
|
10.
|
C10H22
|
Dekana
|
2.
Alkena
Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun
cukup reaktif. Gugus fungsi alkena yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap
dua (C=C)
1.
Sifat
Fisik Alkena
Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa
jenis lebih kecil dari satu, dan titik didih bertambah tinggi dengan
meningkatnya jumlah atom C. Perhatikan tabel titik didih dan massa jenis alkana
berikut ini.
Alkena memiliki sifat fisika yang
sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini
disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan π. Ikatan π
tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.
Deret Homolog Alkena
Pemberian nama alkena sesuai dengan
pemberian nama alkane hanya mengganti akhiran –ana dengan –ena. Deret homolog
senyawa alkena dapat dilihat di bawah ini.
No.
|
Rumus
|
Nama
|
1.
|
C2H4
|
Etena
|
2.
|
C3H6
|
Propena
|
3.
|
C4H8
|
Butena
|
4.
|
C5H10
|
Pentena
|
5.
|
C6H12
|
Heksena
|
6.
|
C7H14
|
Heptena
|
7.
|
C8H16
|
Oktena
|
8.
|
C9H18
|
Nonena
|
9.
|
C10H20
|
Dekena
|
3.
Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon
tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (-C
C-).
Memiliki sifat yang sama dengan alkena
namun lebih reaktif. Dan memiliki rumus CnH2n-2.
a. Ciri – ciri Alkuna
1. Hidrokarbon tak jenuh mempunyai
ikatan rangkap tiga
2.
Sifat-sifatnya
menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif
3.
Pembuatan
: CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2
4.
Sifat-sifat
:
Suatu senyawaan
endoterm, maka mudah meledak
Suatu gas, tak
berwarna, baunya khas
b. Sifat Fisika Alkuna
Alkuna sangat sukar larut dalam air tetapi larut di dalam
pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama seperti
alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna mirip dengan alkana
dan alkena. Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik
didihnya makin tinggi.
c. Sifat Kimia Alkuna
• Adanya
ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
• reaksi
adisi pada alkuna.
• Reaksi
alkuna dengan halogen (halogenisasi)
Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap 2 berlaku
aturan markonikov.
• Reaksi
alkuna dengan hidrogen halida
• Reaksi di
atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna
ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan
reaksi berikut:
• Reaksi
alkuna dengan hidrogen
• Polimerisasi
alkuna
• Substitusi alkuna Substitusi
(pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu atom H yang terikat
pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.
• Pembakaran
alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2
dan H2O.
• 2CH=CH
+ 5 O2 � 4CO2 + 2H2O
Deret Homolog Alkuna
Asetilena
adalah induk deret homolog alkuna, maka deret ini juga disebut deret asetilena.
Atom C
|
Rumus Molekul
|
Nama
|
1
|
-
|
-
|
2
|
C2H2
|
Etuna
|
3
|
C3H4
|
Propuna
|
4
|
C4H6
|
Butuna
|
5
|
C5H8
|
Pentuna
|
6
|
C6H10
|
Heksuna
|
7
|
C7H12
|
Heptuna
|
8
|
C8H14
|
Oktuna
|
9
|
C9H16
|
Nonuna
|
10
|
C10H18
|
Dekuna
|
C. Tata Nama Senyawa
A.
Tata Nama Alkana
Berdasarkan
deret homolog alkane di dapat bahwa selisih antara alkana yang jumlah atom
C–nya berbeda 1 selalu sama, yaitu –CH2atau 14 satuan massa atom
sehingga membentuk suatu deret yang disebut deret homolog (deret sepancaran).
Berdasarkan deret homolog senyawa alkana, senyawa alkana memiliki rumus umum
CnH2n+2
Berdasarkan rumus strukturnya, senyawa alkana
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu rantai lurus dan rantai bercabang.
Berikut beberapa contoh senyawa alkana rantai bercabang.
Aturan Penamaan
Senyawa Alkana Rantai Bercabang
- Periksa
jenis ikatannya, jika memiliki ikatan tunggal, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkana.
- Tentukan
rantai induk dan rantai cabangnya.
- Beri
nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga rantai cabang menempel
pada atom C yang bernomor paling kecil.
- Rantai
induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai lurus.
- Rantai
cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
6. Tuliskan
nomor cabang, diikuti tanda (-), nama rantai cabang yang menyambung dengan nama
rantai lurus.
Aturan Penamaan Senyawa Alkana Rantai
Bercabang Lebih dari 1- Periksa
jenis ikatannya, jika memiliki ikatan tunggal, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkana.
- Tentukan
rantai induk terpanjang dan jumlah rantai cabangnya yang paling banyak.
- Beri
nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga salah satu rantai cabang
menempel pada atom C yang paling kecil.
- Rantai
induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai lurus.
- Rantai
cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
- Tuliskan
nomor cabang 1 diikuti tanda (-) nama gugus alkil rantai cabang 1, nomor
cabang 2 diikuti tanda (-) nama gugus alkil rantai cabang 2, ditulis
bersambung dengan nama rantai lurus. Nama alkil disusun berdasarkan abjad.
- Jika
rantai cabang memiliki gugus alkil yang sama, rantai cabang diberi nama
sesuai jumlah atom C dan jumlah rantai cabangnya.
8. Tuliskan
nomor-nomor cabang, diikuti tanda (-), nama jumlah rantai cabang dan gugus
alkil ditulis bersambung dengan nama rantai lurus.
B.
Tata Nama Alkena
Alkena mempunyai rumus umum CnH2n, dengan n= 2, 3, …Alkena
yang paling sederhana adalah C2H4, etilena, dimana kedua
atom karbonnya terhibridisasi sp2 dan ikatan ikatan rangkap duanya terdiri dari
satu ikatan sigma dan satu ikatan pi. Senyawa alkena sering kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya karet dan plastik. Tata nama alkena
mirip dengan alkana hanya saja ,hanya mengantikan akhiran –ana menjadi –ena .
Tata nama struktur
alkena,aturannya adalah sebagai berikut :’
- Rantai utama ( rantai terpanjang) harus mengandung
ikatan rangkap dua
- Atom C yang memiliki ikatan rangkap dua harus memiliki
nomor terkecil
- Aturan –aturan lain sama dengan aturan pada tata nama
alkana
- Urutan penyebutan :
a. Rantai tidak bercabang :
no. ikatan
rangkap – nama alkena
b. Rantai bercabang :
no.cabang
– nama cabang-nomor ikatan rangkap – nama alkena
C.
Tata Nama Alkuna
Rumus umum alkuna yaitu : CNH2N-2;
n = jumlah atom C.
n = jumlah atom C.
Nama alkuna diturunkan dari nama
alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana
menjadi una . Tata nama alkuna
bercabang seperti penamaan alkena.
- Rantai induk adalah rantai
terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
- Penomoran atom karbon dimulai dari
ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap.
- Ikatan diberi nomor untuk
menunjukkan letak ikatan rangkap
- Penulisan cabang-cabang sama
seperti alkena.
- Urutan penamaan :
Nomor cabang –
Nama cabang – Nomor ikatan rangkap – Nama rantai utama.
D.
Penggunaan Hidrokarbon Dalam Kehidupan
1.
Alkana
1.
Gas
Alam
Hampir 80 % gas
alam tersusun dari senyawa alkana yaitu
metana (rumus CH4) dan 20% sisanya terdiri dari senyawa alkana
lainnya seperti etana, propana, dan juga butana. Gas alam yang diolah dan
dikemas dalam tabung bisa menjadi bahan bakar alternatif selain minyak bumi.
Gas alam yang ditaruh pada suhu minus 160 derajat akan berubah wujud menjadi cair yang kita kenal dengan Liquified
Petroleum Gas (populer dengan nama elpiji). Dalam bentuk inilah gas alam terasa
sekali kegunaanya di kehidupan sehari-hari, mulai dari memasak, las, bahan
bakar kendaraan (BBG), dan lain – lain.
2.
Metil Klorida atau Monoklor Metana (CH3Cl)
Seiring dengan kesadaran banyak pihak
tentang penggunaan gas freon yang sudah tidak ramah lingkungan lagi, muncul yang
namanya Metil Klorida. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi subtitusi alkana
dengan gas klor ini banyak digunakan sebagai pada pendingan kulkas. Zat ini
lebih ramah lingkungan karena tidak merusak ozon.
3.
Kloroform (CHCl3)
Kegunaan senyawa alakan berikutnya adalah
kloroform. Kloroform merupakan hasil reaksi subtitusi metana dengan gas klor
berlebih. Zat ini berupa cairan yang sering digunakan sebagai agen anastetik
atau pemati rasa atau lebih dikenal dengan nama obat bius. Dalam dunia medis
zat ini sangat penting guna membantu mengurangi rasa sakit saat operasi. Tidak
hanya itu, kloroform pada suhu kamar punya wujud cair sering digunakan sebagai
bahan pelarut organik.
4.
Karbon
Tetraklorida
Di dalam tabung pemadam kebakaran ada salah
satu senyawa alkana yaitu Karbon Tetraklorida namanya. Zat ini ampuh untuk
memadamkan api dengan cepat. Sama dengan kloroform, zat ini juga bisa
dimanfaatkan sebagai pelarut nonorganik.
5.
Minyak
Tanah
Hampir semua produk olahan minyak bumi
tersusun dari senyawa alkana. Salah satunya yang sering kita manfaatkan adalah
minyak tanah. Walaupun sekarang sudah jarang yang memakai tapi sobat tidak bisa
mengelak kalau dulu minyak yang satu ini sangat berguna. Minyak tanah berasal
dari minyak bumi yang difraksinasi sehingga menghasilkan berbagai produk salah
satunya minyak tanah.
6. Butana
Berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku
karet sintesis.
7. Oktana
Komponen utama bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu
bensin.
2.
Alkena
Etena; digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena
(PE).Propena, digunakan untuk membuat plastik Beberapa kegunaan monomer dan
polimer, yaitu polimer untuk membuat serat sintesis dan peralatan memasak.
3. Alkuna
Etuna (asetilena) yang sehari-hari dikenal sebagai gas karbit
dihasilkan dari batu karbit yang dengan air :
CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senyawa
hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari
namanya, senyawa
hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom
hidrogen dan atom
karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa
hidrokarbon,
misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini
telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari
senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon
berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
Hidrokarbon
pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki kegunaan
yang tidak dapat
digantkan oleh senyawa lain dalam penggunaan sehari-hari dalam
bidang sandang,
pangan serta papan. Dalam penggunaannya pun memiliki peran tersendiri dalam
kegunaannya sehari-hari.
B. Saran
Dari
pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksisenyawa
hidrokarbon. Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain
kita juga bisa, karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan
bukanlah lawan keyakinan, keraguan adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan
kita tidak harus takut pada kegagalan. tetapi pada keberhasilan melakukan
sesuatu yang tidak berarti.